- - Segi teoritis,
aspek geometrik berhubngan dengan transformasi matematis dari koordinat
geografi pda permukaan bumi ke koordinat proyeksi bidang datar.
- - Segi aspek
praktisnya, berhubungan dengan pembuata kontruksi / jaringan dari kerangka
geometrik peta.
Dasar utama pembuatan
peta adalah pengadaan sistem koordinat yang dapat meghubungkan antara satu
titik dengan titik lainnya, ditentukan oleh perpotongan 2 garis, yaitu meridian
(Longitude) dan pararel (latitude)
Peta yang memnggambarkkan
muka bumi dapat dikatakan ideal bila:
-
- Luas relatif
yang benar
-
- Bentuk muka
bumi yang benar
-
- Mempunyai arah
yang benar
-
- Membunyai jarak
yang benar
3 proyeksi peta
-
- Proyeksi
kerucut : suatu kerucut diletakkan pada bumi dengan menyinggung bola bumi
sepanang suatu lingkaran
-
-Proyeksi silinder
: suatu slinder dilettakan pada bumi dan
kemudian di datarkan
-
-Proyeksi azimuthal
: bidang proyeksinya bidang datar
Ditinjau dari distorsi
yang diakibatkan
-
- Proyeksi konform
: baik untuk arah
-
- Proyeksi equifalent
: luas peta = luas bumi pada skala yang sama
-
- Proyeksi equidistant:
jarak peta = jarak bumi pada skala yang sama
Ditinjau dari orientasi/
kedudukan garis karakteristik
-
- Normal
-
- Miring
-
- Transfersal
Ciri-ciri sistem grid UTM
-
- Bersifat
universal
-
- Zone UTM di
beri nomer zone 1 antara 180 BB – 174 BB kearah timur zone 60 antara 174 BT –
180 BT
-
- Batas lintangnya
80 LS dan 84 LU ke utara dengan kode C bertuturut-turut sampai X untuk LU 72 – 84
-
- Setiap Zone
UTM, bidang proyeksi silinder tidak meninggung permukaan bumi tetapi memotong
bumi
-
-Masing-masing
zone memiliki koordinat sendiri
Gratikul = untuk peta skala
kecil dan sedang
Grid = untuk peta skala besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar